Sekilas tentang Dumai
Kota Dumai. Sebelumnya tidak pernah berpikir akan "nyasar" di dumai, apalagi tinggal di kota ini. Pertama kali ke dumai, keliatan kalo kota ini lebih besar dan lebih ramai di banding tempat kami sebelumnya (tanjung uban, pulau bintan). Tapi tetep ya disini kurang ada tempat kece. Di bintan, sesekali kalo lagi bosen kita me-mantai, wisata bakau, lagoi bay, yg cantik-cantik lah di sekitaran bintan, atau kadang main ke batam. Wisata alam gitu sih kalo di pulau bintan. Tak usah diragukan kecantikannya dan kemahalannya #eh. Kalo di batam, wisata alamnya kurang. Paling kami hanya ke mal.
Balik ke dumai, disini ada yg namanya PLAZA DUMAI. Yg isinya cuma ramayana dan kfc. Zonk! Hahaha bilang aja sih ramayana, kagak usah pake kata plaza. Lalu di dumai ini wisatanya kurang bagus. Jangan harap liat pasir putih kayak di bintan. Boro-boro pasir putih, air laut aja butek. Hahaha. Tapi di dumai ini ada hiburan lain juga seperti tempat gym, karaoke, pusat refleksi, dan kuliner-kuliner kekinian. Di dumai juga segala macem barang yg lo mau itu ada. Tapi dgn harga yg lebih mahal. Hahahaha. Pindahan ke dumai bukan berarti kami beli barang disini. 80% barang yg kami beli itu dari kota lain, seperti jakarta, batam dan medan. Belinya di online shop besar kayak JD.ID atau Tokopedia. Dari hitung-hitungan gw, kita saving banyak kalo beli barang tidak di kota dumai. Bahkan lo beli barang dari jakarta dgn ongkir 25-39ribu ke dumai, tetep lebih murah daripada lo beli barang disini. Kebayang dong mahalnya dumai ini. Tapi kalo beli peralatan kecil-kecil kayak sapu, ember, dsb di dumai aja lah ya, rempong bener pake olshop, beda harga juga gak terlalu ekstrim. Tapi keuntungannya di dumai, lo beli apa aja di dumai ini hampir semuanya ada. Gak perlu khawatir. Bahkan lo gak bakal kelaperan. Banyak tempat makan bisa anter/delivery ke rumah. Free ongkir. Yaiyalah dumai kan tidak seluas jakarta. Ada juga semacam gofood atau gosend gt. Masih manual sih pesannya pake WA, Line dan Bbm. Tapi lumayan lah ya.
Selanjutnya, di dumai itu menurut gw kurang asik. Debu bertebaran di dumai sudah biasa. Tangan berasa kotor banget kalo dari luar rumah itu sudah biasa. Gw sama pak misua bukan tipe orang yg suka pake masker. Soalnya gerah dan pengap. Tapi kami berniat beli masker setelah tinggal di dumai. Jakarta saja gagal membuat kami pakai masker. Tapi dumai bikin kami membutuhkan masker. Semoga gak ada kasus pembakaran hutan lagi di sumatera. Konon katanya disini juga kena imbas asap tebalnya. Selain debu, udara di dumai ini juga kurang enak. Apalagi kalo tinggal di pusat kota atau di jalan-jalan besar yg mengarah ke kilang minyak atau pabrik minyak sayur. Bau nya khas. Nusuk idung. Bikin pusing. Ya ampun gimana nasib orang yg kerja disitu atau rumahnya disitu. Atau udah kebal kali indera penciumannya. Gak cuma debu dan udara, air juga kacau balau di dumai. Air sumur/bor disini kotor. Kayak warna air dicampur tanah. Merah merah gitu. Lihat selokan/sungai aja miris banget warnanya kayak batu bata. Makanya usaha kecil-kecilan penyedia air bersih di dumai ini laku keras. Ada sih beberapa daerah yg airnya bersih seperti daerah bukit timah dan bukit batrem. Ya pokoknya bukit-bukitan. Hihihi kalo bukit datuk (komplek pertamina) dijamin bersih karena mereka mengolah sendiri airnya.
Di dumai ini, kalau masak dan minum, biasanya pakai air galon. Kalo orang pendatang lebih sering pakai brand aqua/vit/dsb untuk minum dan masak, kalau warga sekitar pakai air isi ulang 5.000-7.000. Untuk mandi dsb hampir setiap rumah punya polytank, mulai dari setengah ton sampe ada yg katanya 5 ton. Mereka rata-rata membeli air bersih untuk mandi dan mencuci. Diantar pake truk tangki air. Makin gede polytank, berarti bisa beli air dengan harga makin murah. Kalau gak punya polytank, rata-rata ada bak besar atau tangki buatan dari semen, lalu ada pipa diatasnya yg dibuat utk menampung air hujan. What? Air hujan. Yessss. Mungkin lo pernah mandi hujan kan masih kecil. Tapi disini air hujan ditampung. Di tampung buat isi bak di kamar mandi lo. Hahaha dingin-dingin deh. Kalo hujan artinya "penghematan", kagak usah beli air. Hahaha. Supaya lebih steril lagi, diperlukan filter. Supaya air hujan tetap tersaring.
Ada satu sisi positif di dumai, yaitu pesona investasinya yang luar biasa menguntungkan. Kalo lo suka kota dumai ini dan mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan kota ini, lo wajib invest disini. Hahaha. Rata-rata penduduk di dumai ini kebanyakan pekerja dari daerah lain, semacam pendatang yg cuma tinggal beberapa tahun di dumai karena alasan pekerjaan. Ya seperti kami ini lah. Di dumai ini banyak perusahaan besar. Banyak bank dan dealer juga. Jadi peluangnya apa disini? Peluang invest yg menjanjikan adalah rumah kontrakan dan kos-kosan. Tapi lebih menjanjikan rumah kontrakan sih. Buatlah bangunan rumah yg bagus. Dirawat secara berkala. Misalnya di cat dan di perbaiki tiap beberapa waktu. Siapin polytank dan bak bawah tanah (ini penting), karena lo belom pasang papan iklan aja ada keliatan rumah bagus dan punya tangki pasti ditanya orang. Kalo lo pasang iklan aja 2 hari di group facebook dumai langsung diserbu orang. Ludes seketika. Bisnis yg menjanjikan kan. Asal dirawat secara berkala aja rumahnya. Biar tetap kinclong. Apalagi kalo fully furnished. Enak lah. Sasarannya pekerja pendatang ya. Bukan orang lokal sekitaran.
Lalu kalo mau beli rumah btn disini juga murah. Harga 100 jutaan lo dapet tanah super gede. Hahahaha manalah ada di Jakarta. Di pinggiran jakarta aja gak akan dapet harga segitu. Apalagi di ibu kota. Nah, bisa juga tuh beli rumah yg banyak. Disewain deh. Kaya lah, sembari kipas-kipas uang. Hahaha.
Trus kalo lo mau usaha jasa design sekaligus membangun rumah pribadi juga ok loh. Disini banyak pegawai perusahaan xxx (sok disensor, hihi) yg lama banget penempatan disini. Konon katanya jarang mutasi. Bahkan, hampir kagak mutasi. Gak seperti pak misua yg sering mutasi (katanya). Jd orang-orang lama itu mungkin terpaksa atau udah terlanjur betah di dumai. Hihihi kalo udah deket-deket masa pensiun minta dibangunkan rumah bagus-bagus untuk hari tua. Peluang tuh! Hahahha tapi ini dumai. Hihihi invest kalo lo suka di kota ini. Kalo gw? Pulang ke jakarta aja lah.
*Cheers
miracle
Comments
Post a Comment